Selasa, 26 Mei 2009

It's a big deal for me

Di facebook banyak banget aplikasi2 yang nawarin kita untuk menjadi fans-nya sesuatu. Ketika ada aplikasi jadi Fans I love Allah atau I love mom, dengan gampang gue ng-klik si mouse untuk terdaftar menjadi fans. Namun pas ada aplikasi I love Dad, gue harus berpikir ulang menjai fans aplikasi itu, dan sampai tulisan ini diturunkan, gue masih enggan untuk nge-klik ntu aplikasi.

Dengan menjadi fans pada aplikasi itu, menurut gue itu salah satu tanda kalo kita bener memiliki persepsi yang sesuai dengan judul aplikasi itu. Ups, tapi bukan berarti kalo gue ga jadi fans ntu aplikasi gue ga memiliki persepsi yang sama dengan aplikasi itu, alias gue ga sayang bokap.

Gue sayang bokap kok. tapi dengan cara yang "berbeda" yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan pada gue.

Gue suka iri ama anak-anak yang disayang banget ama bapaknya, yang bisa mpe curhat2an, yang bisa bertukar pikiran, ga kasar, dan ga pelit.

Kesadaran gue muncul tentang bokap gue sebenernya sayang ama gue walopun caranya beda, ya..itu setelah melalui proses perenungan yang panjang dan bertukar pikiran dengan teman2 yang sekiranya punya bokap yang hampir setipe.

Cara dia mendidik gue, menyayangi gue, menurut gue berpengaruh banget sama pembentukan karakter diri gue.

Misalnya aja tentang kemandirian. Walopun gue belum mandiri secara finansial, tapi disegala bidang kehidupan gue, gue tuh udah mandiri bgt. Ampe nyokap gue bilang "kamu tuh jangan terlalu mandiri" Lho? padahal dia yang nyuruh gue mandiri juga.

Kemandirian inilah yang juga -menurut gue- berkontribusi untuk menciptakan gue sebagai orang yang lack of emotional dan kurangnya kepekaan sosial.

Pernah nyokap gue telpon terus ngambek2 gitu sambil nanya kenapa gue ga pernah nelpon ato sms doi, terus dia nanya, sebenernya gue kangen ga sih ama dia. Yah kangen sih, tapi menurut gue, gue harus maniri dari rasa kangen ini, tapi kok solusinya malah ga nelpon yah hehehe?

Habisnya kalo menurut gue nelpon yang tidak bertujuan ke ortu itu tuh tindakan manja. Ga mandiri.

Yup, sampe di sini pola pikir gue udah salah total!!Hohohoho,,,,

gue juga jadi bermasalah ama kepekaan sosial gue, ga tahu deh nih penyakit dari mana. Gue baru bisa peduli ama orang, kalo tuh orang beneran nunjukkin kepedulianya ama gue secara tulus, ato pun bilang secara langsung ama gue kalo gue diminta untuk memperhatikan, memedulikan, dan mencintai orang lain.

Ternyata pola asuh mempunyai rentetan panjang yah pada tumbuh kembang seorang anak.
Dari sini gue berkesimpulan untuk para ibu2-bapak2 ato pun yang masih calon, untuk mulai memperhitungkan segala sikap, sifat, perilaku yang akan ditunjukkan ke anak2nya, karena itu akan sangat mempengaruhi si anak kelak.

Sabtu, 23 Mei 2009

Terus aja menghujat!!!

Ah, aku sebel deh,,,kenapa banyak orang yang sekarang menghujat keseluruhan capres&cawapres Indonesia saat ini.

Masalahnya begini cuy, mereka bisa jadi capres ato pun cawapres kan karena perolehan angka yang didapat pada saat pemilu legislatif.

Seandainya kita lebih kritis, mengenai akibat apa yang akan ditimbulkan dengan adanya pemilu legislatif, kita pasti udah mulai memperhitungkan partai-partai mana saja yang akan kita jagokan, yang sekiranya memiliki calon pemimpin sebagai presiden ato pun wakil rakyat, sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tapi untuk mencari info caleg mang cukup sulit, karena ga ada informasi yang mendukung. padahal kita butuh bgt tahu program kinerja caleg itu seperti apa ketika dia terpilih. Itu baru yang pertama.

Yang kedua, kita memang ga sadar politik, sehingga malas mencari sepak terjang yang telah dilakukan oleh partai-partai dalam membangun bangsa ini. Paling kita tahu mereka udah ngapain aja cuman lewat iklan aja kan?

Memang butuh sikap kritis nih untuk membangun bangsa.

Sebagai solusi dalam menengahi keributan capres dan cawapres, ada baiknya, mereka menjelaskan program kerja mereka yang akan dilakukan ketika terpilih.

Seperti yang dilakukan OBAMA dengan janji dibidang kesehatan, and McCain yang berjanji untuk terus memerangi teroris...

Ga mau lagi kan kita membeli kucing dalam karung? Dengan ini, kita jadi sedikit bisa mengontrol "kelakukan" mereka.

Senin, 18 Mei 2009

Adil sudah semenjak dipikiran

Itulah kata-kata yang selalu diinget minke, tercetus dari sahabatnya yang bernama Jean Marais.
Kalo buat ku sih ya susah, karena untuk adil tentu ada satu pedoman yang kita ikuti, sehingga kita bisa tahu perilaku kita sudah adil atau belum. Nah, makin runyem lagi, kalo persepsi adil yang kita anut berdasarkan suatu pedoman, bertentangan dengan konsep keadilan dari pedoman yang lain.

Pertentangan di atas sekarang sedang memasuki episode kehidupan ku. Episode yang menceritakan tentang Om boediono yang bakal mendampingi SBY menjadi calon wapres periode 2009-2014. Banyak orang yang menentang pencalonan dirinya. Hal ini dikarenakan bersebrangnya ideologi yang dianut oleh boediono dengan pihak ataupun partai yang berkoalisi dengan PArtai demokrat.

Boediono diduga memiliki paham neoliberal, yang mana paham tersebut tidak berasakan kesejahteraan rakyat, namun untuk kesejahteraan pemilik modal. Hal ini tentunya berseberangan dengan PKS yang menganut paham islam dalam menjalakan pergerakan roda partainya.

Beliau dituduh demikian karena ia belajar di Universitas yang mengajarkan ekonomi berdasarkan paham liberalisme, dan takut ia telah dititipkan "kewajiban" oleh Amerika untuk menerapkan ekonomi tersebut. Padahal ekonomi dengan paham seperti ini kembali berseberangan dengan paham ekonomi Indonesia yang berasaskan kesejahteraan rakyat untuk segala lapisan.

Banyak orang yang kemudian membela boediono dengan mengatakan kenapa dia tidak sedari dulu digugat ketika menjabat sebagai A,B,C,D dll yang memainkan peranan strategis dalam penataan ekonomi Indonesia. Lagipula dia telah melakukan perbaikan-perbaikan untuk ekonomi Indonesia.

Untuk sampai saat ini, aku belum berhak mengatakan dia orang yang busuk atau bukan. Namun aku bisa katakan, ya, kita berseberangan om boediono.

Mengapa?

Saya seorang muslim. Seorang muslim pertama kali yang dituntut adalah beriman kepada Allah SWT, yang mana akan membawa konsekuensi untuk harus mengimani malaikat, Al-Qur'an, Nabi-nabi dan Rasul, Hari kiamat, dan beriman kepada Qada dan Qadar.

Dari rukun iman tersebut ada dua sumber hukum berperilaku manusia yaitu dituntun Al-Qur'an dan Hadist Rasul. Termasuk di dalamnya bagaimana menyelegarakan perekonomian di tingkat individu, kelompok maupun negara. Jadi sebagai seorang muslim saya wajib menggunakan hukum ini.

Namun saya terjebak di dalam negara yang tidak mengakomodasi diterapkan hukum ini, karena akan menimbulkan pertentangan dengan paham-paham lain, dan salah satunya dengan paham neolib.

Saya sih cukup heran, karena negara yang mayoritas muslim seharusnya bisa lebih reseptif dan dengan legowo menjalankan hukum Islam. Namun kenyataan berkata lain, hukum neolib lebih dipilih.

Saya yang tidak tahu neolib seperti apa karena kedunguan saya. Dan akan menjadikan saya lebih idiot ketika mengatakan bahwa neolib itu buruk dan tidak bagus. Saya pun juga sebagai muslim tidak mungkin durhaka dengan mengatakan hukum Tuhan tidaklah lebih bagus dengan hukum yang diciptakan manusia.

Pada titik ini saya mencapai suatu kesimpulan, bahwa apapun pahamnya, bisa menjadikan suatu masyarakat sejahtera di seluruh strata, tergantung dari pemimpin dan rakyat itu sendiri.

Balik lagi saya adalah seorang muslim, yang semenjak mengimani ALLAH SWT sudah diharuskan untuk menjalankan hukumnya. Jadi saya pun akan menjalankan hukum-Nya walaupun belum tahu manfaatnya.

dan jikalau terbesit pertanyaan "manfaat apa yang akan didapat dengan menjalankan perekonomian berdasarkan tuntunan Allah?" Menurut ku itu sama saja dengan menanyakan "apa manfaat dari fungsi gerakan takbir, rukuk, maupun sujud disetiap sholat?" yang akan membawa kita kepada perilaku,

Tidak akan menjalankan hukum Allah tanpa terlebih dulu tahu manfaat yang ditimbulkan oleh setiap hukum.

Alangkah lebih baiknya jika kita menjalankan hukum tersebut sambil mencari manfaat yang didapat dengan menggunakan otak yang telah dianugerahkan.

Seperti menjalankan perintah untuk tidak memakan babi, dan dengan otak ini kita bisa tahu bahwa manfaat tidak memakan babi, bisa menjauhkan diri ini dari cacing pita dan virus flu babi.

Semoga hukum ekonomi Islam maupun hukum2 lainnya dapat diterapkan dengan layak, tanpa dirusuhi oleh pikiran instan tentang "manfaat apa yang akan saya dapat?" dan dengan otak ini dan dengan izin Allah SWT kita dapat melihat dan merasakan manfaat yang akan didapat. Tentunya hukum ini dijalankan oleh orang-orang muslim yang tepat.

Merugikan pihak selain Islam?

15 tahun lagi.

15 tahun lagi, jika gue diizankan masih hidup, kira2 gue bakal jadi apa ya?
15 tahun lagi, jika orang tua gue masih hidup, kira2 bakal jadi apa?
15 tahun lagi, jika laki2 itu diizinkan hidup, pasti dia jadi pria yang tampan ku rasa.

Pria yang tampan ini akan jadi apa ya?
Pria yang tampan ini apakah akan terus mencintai ku?
Pria yang tampan ini apakah akan memaafkan ku?
Pria yang tampan ini akankah selalu mencintai ayah dan ibu ku?
Pria yang tampan ini kan ke mana ya 15 tahun mendatang?

Hati ini nyeri memikirkan mu 15 tahun mendatang.
Hati ini nyeri jika kau tahu segalanya.
Hati ini nyeri jika kau meninggalkan kami.
Hati ini...

Satu yang ku mau dari mu, kau tahu bahwa kami benar2 mencintai mu.
Satu lagi yang ku inginkan dari mu, maafkan aku.

Minggu, 17 Mei 2009

Takut balik ke Jakarta.

Padahal, saat-saat ingin balik ke Jakarta merupakan hal yang paling gue tunggu. Namun gara2 kejadian "itu" gue jadi takut balik buat ke jakarta. Lucu yah?

Bahkan gue ampe ambil keputusan buat milih presiden di jogja lho!
Sebelum ada kejadian itu, gue pingin milih legislatif atopun presiden di jakarta aja.
Biar sekalian bisa muter2 jakarta nyari jejak tempo doeloenya.

Yah...gimana caranya aku bisa bersua dengan jakarta lagi nih?

Makin terobsesi

Belakangan gue suka banget baca artikel yang terkait dengan Indonesia tempo doeloe. Bahkan gue ampe terobsesi lho buat bikin novelnya. Hehehehe...Tapi gue bingung tengah cerita dari ntu novel mau kayak gimana.

Padahal, awal sama akhir cerita novel itu malah udah gue temuin lho.

Hal ini, terstimulus semenjak gue baca novel om pram yang ke satu dan yang kedua, ketiga yang keempatnya belum sempet gue baca gara2 ga ada duit buat beli hehehehe..

Di buku itu gue udah jatuh cinta sama minke yang sombong, tapi juga punya otak yang encer. Gue iri sama kemampuan dia yang menguasai beberapa bahasa. Sedangkan gue, bahasa inggris aja masih belepetan. Bahasa Jepang gue juga udah lenyap entah kemana gara-gara ga dipake.

Dari buku ini juga, gue jadi pingin menyelami Jakarta tempo doeloe kayak gimana.

Selama ini, jakarta yang gue kenal adalah kota sejuta mall yang dipenuhi kehidupan hedonisuta. Buat orang miskin kayak gue sih jelas aja ga akan bisa menjalani hidup kayak gitu. Cuman bisa memandangnya dari luar sambil gigit jari. HUHUHUHU...kasian amat ya gue.

Doain ya teman2 semoga novel ini jadi. Proyeknya gue perkirakan bakal jalan serius mungkin setelah gue selesai ngerjain skripsi.

Amin...

Kamis, 14 Mei 2009

Aku iri sama MAMA!!!!!

Huh....
Perempuan ini di tanggal 19 mei mendatang pingin jalan2 ke NTB, acara dari kantornya!
Padahal gue pingin banget ke NTB, terus nyebrang dikit ke pulau Moyo!! Indah banget tuh pulau.

Ga hanya itu, dia udah jalan2 ke Thailand, Singapore, nyebrangin sungai Borneo, dan jalan di sungai Kapuas (walaupun dalam rangka dinas sih...)

Tapi tetep aja gue iri!!!Gue kan juga pingin travelling kayak gitu!!!!

Awas ya Ma!! abis skripsi aku juga bakalan backpacking ke NTB HOHOHOHOHO....

Senin, 11 Mei 2009

Bangun pagi2..

Bangun pagi2 itu enak bgt, apalagi pas jam empatan.
Bis itu bobo lagi deh jam delapannya hehehehe..

Jumat, 08 Mei 2009

Skripsi!! cepetan kelar duonks...

Pingin cepet2 selesai biar bisa jalan2 keliling Indonesia!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hasrat untuk Backpack udah ga terbendung...
Doakan aku cepet selesai yah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 06 Mei 2009

Mo ngomongun soal budaya

Belakangan aku suka banget baca sejarah, baik tentang Indonesia, maupun dari negara lain. Dari situ aku bisa paham, bagaimana cara manusia hidup memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi hidupnya itu maka manusia membuat budaya.
Hasil dari kebudayaan manusia sangatlah banyak, dan mereka semua indah2. Mulai dari tempat untuk berteduh, kain yang digunakan untuk menutupi tubuh, racikan makanan yang ciamik yang ga hanya untuk memuaskan lambung, musik yang membuat diri terlena, sampai alat komunikasi yang berguna untuk menyampaikan ide dan rasa yang bernama Bahasa.
Manusia itu mahluk yang bersifat dinamis, maka budaya yang dipakai dan dihasilkan akan berubah pula, baik secara perlahan maupun radikal.
Perubahan budaya ini membuat sebagian besar orang-orang merasa sedih, karena ada luapan2 keinginan yang tidak bisa diakomodasi oleh budaya yang sekarang ini sedang berlangsung, Misalnya aja, kalo di Jogja orang kangen buat ngontel tapi agak sulit dilakukan, karena ruas jalan yang ada udah penuh sesak dengan motor beroda empat ato dua. Kalo aku, kangen sama hawa dingin puncak di Jawa barat, tapi sekarang kayaknya hampir ga mungkin ku dapet soalnya, kawasan itu sebagian besar udah disulap jadi vila-vila untuk orang tajir.
Perubahan-perubahan yang sekiranya dipersepsikan berdampak negatif, oleh sebagian orang ingin dihentikan dan dikembalikan kepada budaya yang dulu yang sekiranya dipersepsikan "membawa kehidupan yang lebih baik".
Menurutku, budaya apapun yang akan dibuat dan diterapkan manusia, selama manusia itu merasa sesuai untuk menggunakannya. Aku rasa itu sah-sah aja.
Nah, permasalahannya adalah ketika suatu budaya yang dianut seseorang dipaksakan kepada orang lain. Misalnya generasi tua yang memaksakan suatu budaya ke generasi muda. Generasi tua itu mungkin bisa hidup tenteram dengan budaya yang mereka pakai. Namun generasi muda pastilah akan hidup seperti mayat hidup.
Coba bayangin deh, budaya babylonia dihadirkan kembali secara paksa ke kehidupan kita sekarang, satu pertanyaan yang segera melintas di kepala ku "Masih adakah tempat yang tepat untuk aku hidup sesuai dengan budaya ku?" Karena aku sadar seratus persen bahwa aku ga akan bisa hidup dengan budaya Babylonia itu...
Satu kesimpulan ku, budaya bolehlah dia bebas bergerak ke mana saja, asalkan masih memanusiakan manusia.Hehehehehehehe...

Sabtu, 02 Mei 2009

CEWEK KALO LAGI DAPET BISA BENAR- BENAR BERBAHAYA HOOOHOHOHO...

Apalagi kalo cewek-cewek yang lagi mo dapet ato pas lagi dapet dikumpulin jadi satu.HOOHOHO seru TOP deh...

Dulu temen se kost gue, danti&ully dapet disaat yang hampir bersamaan. Sumpah mereka jadi super sensi sama hal yang paling biasa. Padahal mah, biasanya diejek pake level tingkat parah kalo lagi ga dapet nyantai2 aja.

Nah, sekarang gue ma danti dapet di waktu yang hampir bersamaan juga. Sering terjadi mispersepsi, yang padahal bisa ditangani dengan tepat dan cepat kalo lagi ga dapet, Malah bisa jadi super sensi luar biasa kalo lagi dapet..

Untungnya gue, ully, danti, orangnya tuh mau saling ngertiin satu sama lain, apalagi kalo lagi ada yang dapet. Gue ga kebayang kalo hal ini terjadi ama orang lain. Pasti udah main cakar2an hohohoho... Secara, kalo kita bercanda tuh super sadis.

Nah, buat para cowok2, kalo ada ceweknya yang dah ga stabil emosinya terhadap permasalahan yang sepele, sebaiknya ditanyain apakah dia lagi mo dapet ato sedang dapet.

Buat para cewek yuk mari kita galakan semboyan Mind over feeling. Kita ga bisa melawan kondisi natural diri kita, tapi kita masih bisa berusaha untuk ngejaga keseimbangan emosi kita, dengan menyadari kalo kita lagi dapet.


Jumat, 01 Mei 2009

Lagi melow..

Mungkin karena lagi dapet, emosi gue beneran ga stabil, dan jadi sensian bgt...
Tapi selalu gue terapkan mind over feeling, supaya bisa melihat sesuatu lebih objektif.

Kemarin danti cerita tentang dia dan keluarganya. Dia sayang bgt sama kakaknya yang mempunyai pautan umur yang jauh. Seketika itu juga, gue jadi inget ama Huga. Huga dan gue beda lima belas tahun. Gue jadi rindu bgt ama dia. Ingin rasanya bertanya, apakah dia sayang gue?

Terus dua hari ini gue curhat2an ama Nana lewat email. Gue jadi kangen bgt ama dia. Terakhir ketemu cuman bentar, tapi gue cukup bahagia kok.

Kemarin lusa bokap telpon. Gue kaget kenapa dia telpon gue. Tumben aja. Pasti ada apa2nya. Eh bener, ternyata dia lupa password IM2 broomnya.. aneh...

Gue berdoa, orang2 yang sangat gue sayanQ, dilindungin ma Allah SWT.

Amin..

anak kecil

Bagaimana cara kalian melihat anak kecil?
Sebagai penghambat jalan kalian?
Sebagai sesuatu yang tidak perlu dipertimbangkan?
Sebagai boneka yang dapat bergerak otomatis?
Sebagai sesuatu yang membuat kepala kalian sakit?

Yah, di saat-saat tertentu hal demikian memang patut dilakukan.
Aku sering melakukan hal2 di atas, namun setelah melakukannya aku justru merasa bersalah.

Merasa bersalah karena mereka ku remehkan.

Andai saja ego ini mampu ku injak, andai saja kuping ini selebar kuping gajah, andaikan hati ini selembut bulu-bulu domba.

Gue bakal dapetin pelajaran hidup yang ga kalah bernilai.

Mereka, begitu polos. tak akan ragu mengatakan kejujuran.

Baiklah, mulai sekarang aku akan belajar pada guru-guru kecil yang super puolos ini. Hohohoo...