Dulu aku pinginnya kerja di tempat yang nyaman seperti Yogyakarta, tapi sayang rejeki ku hanya berhenti sampai bisa menyelesaikan kuliah di sana. Lanjut ke tahap berdikari, Allah menerbangkan ku tanah yang bernama Padang..
Baru kali ini aku mau menuliskan tentang kota ini, karena banyaknya hal yang tidak menyenangkan, dan bingung apa yang harus ku ceritakan. Aku merasa karir ku untuk menjadi orang gila terhenti sejenak, dan berada di sini, seperti mendapatkan terapi kejiwaan.
Bayangin dong, masa’ untuk internetan aja sinyalnya mati hidup,,,Blackberry pake ilang, sial!!! Padahal ane butuh banget sama Internet..huh...
Terus makanannya gitu-gitu aja lagi, enggak ada ramen, sushi, sayur bening aja jarang banget ketemunya.
Jujur aja sekarang lagi berjuang keras untuk menumbuhkan harapan hidup!!Ada beberapa harapan hidup yang Allah Kasih sama aku. Alhamdulillah. Pertama, AKU BISA NONTON LARUKU TANGGAL 2 MEI NANTI DI JAKARTA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! YA ALLAH IT’S SUCH IMPOSIBLE TO GET THIS OPPoRTUNITY
Yang kedua, semoga usaha ku dalam memperdalam bahasa Inggris bisa tercapai, harus belajar matematik pula, statistik pula, yang sumpah yah...ane hindarin banget nyang namanya matematika itu. Jadi tahukan sekarang alasannya masuk psikologi itu kenapa? Eh, ternyata ketemuan yang beginian juga di sana...ya udahlah harus nyerah dengan istilah Math does exist everywhere.
Yang ketiga, sering berkunjung ke twitter and facebook, jadi bisa tahu what’s on earth?
Beneran udah mulai bosan banget di sini, berasa ga ada yang bisa gue lakuin, berasa bego banget pula, berasa enggak berguna juga, berasa kebas juga, berasa apalagi?
Kalo gue balik ke Jakarta akankah gue mendapatkan jawaban? Enggak juga, bonyok tetep sibuk sendiri, but I know they still keep their eyes on me... and satu lagi yang bikin gue malas, mereka tetap menginginkan gue punya pasangan hidup.
Yah, siapa sih yang enggak kepingin punya pasangan hidup, tapi kan juga enggak segampang nyari upil di idung terus dapet. Buat urusan yang satu ini memang gue beneran hati-hati banget karena takut. Sudah,,,,stop bahasan ini. Gue butuh bahasan yang lebih intelektual *najis*.
Huga, he has his own world.
I’m missing my old friend in Yogya n Jakarta.
Oh ya, Titi has living in Bontang about a month. She has started boring, once she called me told to me as she were crying.
Urgh..there are many ways, to drop down your spirit of live, and it needs mind-fight to keep positivity.
Enggak enaknya idup di sini yaitu enggak ada yang namaya twenty one,,,,haduh,,,hasrat hedonisme gue beneran terkekang di sini.... Argh...beda banget pokoknya sama di Yogya, atau Jakarta,,,
Yang bikin sedih lagi sih, karena di sini budayanya udah banyak yang tergerus. Yah, enggak tahu juga ya,,,mungkin karena gue idup di pinggiran kotanya bukan di desa.
Alhamdulillah di sini masih dikasih teman yang bisa diajak jalan walaupun enggak sealiran kegilaan. Mereka Anis Nur Afifah, Istiqomah Nurhayati, Mas Dwi Mariyanto, and Mas Rahmat Widodo. Satu kesamaan kami yaitu, kami berdarah dari tanah Jawa. Paling enggak bisa untuk bertukar pikiran beberapa hal.
Aku BOSAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Hah,,,,derita orang Ansos seperti aku.